CEO Apple, Steve Job, mengundurkan diri pada Rabu, 24 Agustus 2011,  akibat kondisi kesehatannya yang menurun. Perannya sangat vital dalam  membesarkan Apple hingga menjadi salah satu perusahaan kelas dunia.  Namun, siapa sangka, Job hanya digaji $1 per bulan. 
Dilansir dari Associated Press, Sejarah Jobs merintis  komputer Apple dimulai dengan seorang teman SMA-nya di sebuah garasi di  Silicon Valley pada tahun 1976. Dia sempat keluar 10 tahun kemudian lalu  kembali bergabung di saat Apple telah menjadi salah satu perusahaan  teknologi paling maju di dunia.
  
Jobs terkenal akan idenya menciptakan sekaligus memasarkan teknologi  yang mengubah trend dunia, mulai dari komputer hingga iPod dan iPhone.  Teknologinya tetap menjaga idealisme desain yang minimalis dan mendobrak  semua patokan yang ada. Bahkan saat dia ketahuan menderita kanker  pankreas pada tahun 2004, Jobs masih mampu mencipta sebuah karya baru.
Pemutar musik iPod mungkin adalah salah satu produk Apple yang paling  mempengaruhi laju teknologi musik di dunia. Selama 10 tahun sejak  dibuat pada 2001, iPod masih merupakan barang paling dicari saat ini.
Pada 2007, Apple mengembangkan iPhone yang merupakan gabungan antara  telepon genggam dan piranti lainnya seperti penyimpan foto, permainan  dan web browser. Pada 2010, Jobs memperkenalkan iPad, sebuah  komputer layar sentuh yang laris manis di pasaran walaupun para pengamat  mengatakan benda tersebut tidak berguna.
Karena penjualan yang besar, nilai perusahaan Apple bahkan  mengalahkan raksasa minyak AS, Exxon Mobil, pada awal bulan ini. Namun,  di balik kesuksesan Apple, ternyata Jobs hanya digaji US$1 per bulannya.
Pemasukan terbesarnya berasal dari bagi hasil keuntungan perusahaan  Apple dan Disney. Jobs memiliki 5,4 miliar saham Apple dan 138 juta  saham Disney. Dari keduanya, dia mendapatkan keuntungan sekitar US$578  juta atau sekitar Rp4,9 triliun.
Pada 2004, dia didiagnosa mengidap kanker pankreas dan telah  menjalani pengobatan. Dia pernah dinyatakan sembuh sampai pada tahun  2009 penyakitnya kambuh lagi.
Miliarder ini ternyata tidak lulus kuliah. Dia memutuskan keluar dari  Universitas Reed di Portland, Oregon, pada semester awal karena mengira  bangku kuliah tidak akan membuatnya berhasil. “Saya tidak tahu apa yang  ingin saya lakukan dalam hidup dan tidak tahu apa yang dapat dilakukan  bangku kuliah akan membantu saya menemukan tujuan hidup,” katanya.


0 komentar:
Posting Komentar
Komentarlah dengan sebaiknya karena Komentar anda sangatlah berarti untuk blog kami
Comment was the best because your comments are very meaningful to our blog